Manager HRD PT USG Ungaran Cipto Santosa (kanan) saat menyerahkan bantuan sembako dan wastafel secara simbolis kepada Bupati Semarang H Mundjirin dilanjutkan penyerahan kepada warga yang terdampak Covid-19. FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. PRINGAPUS- Manager HRD PT Ungaran Sari Garment (USG), Cipto Santosa mengatakan meski di tengah pandemi corona atau Covid-19 PT USG tetap memperhatikan nasib karyawan.

“Saat ini produksi perusahaan jauh berkurang hanya 30 persen. Karyawan yang kita pekerjakan juga disesuaikan kebutuhan yakni sekitar 30 persen. Sebanyak 60 persen karyawan dirumahkan, namun pihak manajemen tetap memperhatikan hak karyawan,” ujar Cipto dalam sambutan pembagian sebanyak 2.500 paket dan sebanyak 31 wastafel portabel secara simbolis kepada masyarakat lingkungan perusahaan diterima Bupati Semarang H Mundjirin di aula Kecamatan Pringapus, Rabu (20/5/2020).

Disampaikan Cipto, sesuai anjuran pemerintah, manajemen pun tetap memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada karyawan. Bahkan, THR diberikan 100 persen gaji kepada seluruh karyawan, meski mereka dirumahkan dan kondisi perusahaan sedang tidak baik.

“Karyawan merupakan aset besar bagi perusahaan, kondisi apapun perusahaan tetap memperhatikan hak karyawan. Perusahaan tahu pada masa pandemi Covid-19 ini pendapatan karyawan terutama mereka yang dirumahkan turun,” tandas Cipto kepada UNGARANNEWS.COM.

Di hadapan Bupati serta Muspika Pringapus, Cipto Santosa memaparkan bila PT USG memiliki lebih dari 15.000 orang karyawan. Mereka beraktivitas pada pabrik yang berlokasi di Ungaran, Congol, dan Pringapus.

Diantara keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjaga stabilitas usaha, lanjut dia, tidak terlepas dari empat pilar yang senantiasa dijaga sejak perusahaan ini didirikan 1975.

“Diantara empat pilar tersebut senantiasa membuat produk berkualitas baik untuk menjaga kepercayaan pembeli yang rata-rata produksinya diekspor ke Amerika. Karena itu untuk mencapai kualitas tersebut perusahaan menempatkan karyawan PT USG sebagai aset utama,” jelasnya.

Adapun sebanyak 2.500 sembako yang dibagikan, lanjut Cipto, merupakan bukti perhatian PT USG terhadap masyarakat sekitar perusahaan yang membutuhkan bantuan akibat terdampak pandemi Covid-19. Tidak hanya masyarakat, karyawan juga mendampatkan bantuan sembako.

“Kami juga bagikan ke panti asuhan dan panti jompo dan titik-titik lain yang membutuhkan. Wujud partisipasi perusahaan dalam membantu meringankan beban masyarakat dan semua pihak yang terdampak,” tambahnya.

Selain sembako, PT USG juga membagikan sebanyak 31 wastafel portabel yang dibagikan di sejumlah tempat umum di Ungaran, Bergas, dan Pringapus, Melalui bantuan ini, menurut Cipto, manajemen PT USG berkomitmen mencegah dan memerangi Covid-19.

“Diharapkan bisa mengedukasi masyarakat untuk bersama-sama memerangi penyebaran Covid-19. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan menjaga kebersihan. Wastafel ini bisa dipindah-pindah (portabel) hingga dapat digunakan jangka panjang,” tandasnya.

Bupati Semarang Mundjirin saat menerima bantuan secara simbolis mengatakan, berterima kasih atas peran serta kepedulian PT USG membantu pemerintah melakukan penanganan Covid-19.

“Saya berterima kasih dan bersyukur masih ada perusahaan yang peduli dengan masyarakat. Saya berpesan, bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujar Bupati Mundjirin.

Dalam kesempatan ini Bupati mengimbau masyarakat luas senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Kemudian mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir, serta menghindari kerumunan.

“Pandemi Covid-19 kita tidak tahu sampai kapan akan berakhir. Meski tidak bisa dipastikan, kita yakin akan berakhir cepat bila masyarakat disiplin,” pungkasnya.

Ketua Serikat Pekerja PT USG, Nurdin Makruf mengatakan karyawan merasa senang perusahaan tetap beromitmen terhadap karyawan. Meski kondisi perekonomian buruk perusahaan tetap memperhatikan hak karyawan.

“Hal itu dilakukan untuk menjaga karyawan agar tetap ada rasa memiliki terhadap perusahaan. Itulah salah satu kekuatan yang dimiliki PT USG. Karyawan sangat senang. Kami sebagai serikat pekerja selalu diajak diskusi oleh perusahaan untuk menentukan kebihakan-kebijakan,” ujar Sekretaris Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Semarang ini. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here