Penemuan sosok mayat laki-laki tak dikenal di hutan kawasan dusun Glompong Desa Tempuran Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, Jumat (7/8/2020). FOTO:IST/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. BRINGIN- Sesosok mayat ditemukan dalam kondisi membusuk di kawasan hutan masuk Dusun Glompong, Desa Tempuran, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, Jumat (7/8/2020) pagi.

Sosok mayat tersebut diidentifikasi berjenis laki-laki, kondisinya sudah membusuk memakai jaket warna hijau muda dan mengenakan masker warna hitam. Namun, tidak ditemukan identitas apapun di sekitar mayat korban.

Kasubbag Humas Polres Semarang Iptu Aziz Ma’arif dikonfirmasi UNGARANNEWS.COM membenarkan penemuan mayat tersebut. Pihak Polres Semarang saat ini masih melakukan penyidikan lebih lanjut terkait identitas dan penyebab kematian korban.

“Petugas masih melakukan olah tempat kejadian. Hasil laporan belum masuk ke Polres,” ujarnya, Jumat (7/8/2020) siang.

Kepala Desa Tempuran Slamet Widodo saat dikonfirmasi mengatakan, penemuan mayat korban pertama kali diketahui salah seorang warga Glompong sekitar pukul 06.00 saat pergi berladang. Awalnya, penasaran dengan bau busuk yang menyeruak hingga mencari asal-usul bau tersebut.

“Sumber bau menyengat diketahui dari mayat korban yang sudah membusuk. Diperkirakan sudah meninggal 3-4 hari lalu, penyebab kematian korban diduga kelaparan, karena seminggu sebelumnya warga ada yang mengetahui korban sudah berada di kawasan tersebut,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM, Jumat (7/8/2020) siang.

Ditutukan Slamet, di sekitar mayat korban tidak temukan barang-barang apapun. Hanya ditemukan sepasang sandal jepit, dan tiga tongkol jagung diduga diambil dari ladang warga setempat. Korban diperkirakan berumur sekitar 55-60 tahun.

Penemuan mayat korban disebutkan Slamet, dilaporkan ke Polsek Bringin sekitar pukul 07.00 setelah pihaknya mendapat laporan dari warga. Jarak lokasi penemuan dengan perkampungan sekitar 3 km sempat menyulitkan petugas melakukan evakuasi mayat korban.

Medan penemuan hanya bisa dilalui jalan setapak dan sepeda motor. Untuk membawa jenazah korban ke perkampungan terpaksa harus digotong.

“Tadi sudah dilakukan pemeriksaan petugas kepolisian. Informasinya jenazah dievakuasi ke RSU Bhayangkara,” tuturnya.

Sementara itu, kabar penemuan mayat korban yang sempat beredar di media sosial sempat membuat sejumlah driver ojek online (Ojol) di Ungaran cemas dan was-was. Foto mayat korban yang beredar diketahui memakai jaket dengan warna mirip atribut Gojek yang lama.

Setelah beredar foto yang lebih jelas, ketahui jaket yang dipakai bukan atribut Gojek.

“Bukan jaket Gojek mas, corak jaket Gojek yang lama hanya hitam dan hijau, tidak ada warna orange. Semoga identitas korban segera diketahui keluarganya,” ujar Agus driver Gojek yang mangkal di Jalan Ahmad Yani Ungaran kepada UNGARANNEWS.COM, Jumat (7/8/2020). (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here