
UNGARANNEWS.COM. AMBARAWA- Menyiasati pembatasan kampanye tatap muka di masa pandemi virus Corona (Covid-19) peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Semarang 2020 memilih cara daring.
Baik pasangan calon (Paslon) nomor urut 1 Hj Bintang Narsasi-H Gunawan Wibisono (Bison) maupun nomor urut 2 H Ngesti Nugraha-HM Basari (Ngebas) mengurangi intensitas tatap muka.
Calon Bupati nomor urut 1 Bintang Narsasi mengaku bersama pasangannya Gunawan Wibisono saat ini tengah mengumpulkan sebanyak 1000 nomor ponsel menyiasati terbatasnya ruang bertatap muka.
Sehinga, mereka bisa menyampaikan visi dan misi pasangan tersebut lewat pesan singkat atau telepon. Baca Juga: Paslon Bison dan Ngebas Tandatangani Komitmen Patuhi Protokol Kesehatan
“Ini proses mengumpulkan nomor telepon masyarakat, agar nanti bisa mengetahui program pasangan Bison. Ini cara kampanye di masa pandemi Covid-19,” kata Bintang kepada wartawan di Posko Pemenangan Bison, belum lama ini.
Menurut Bintang, kampanye langsung yang tidak diperkenankan serta dibatasi maksimal menghadirkan 50 orang dengan prosedur protokol kesehatan Covid-19 kurang maksimal.
Ia menambahkan, Paslon Bison tengah berusaha mengenalkan diri kepada calon pemilih melalui saluran online. Karenanya mengumpulkan nomor ponsel juga tidak mudah.
“Setiap pertemuan paling banyak 50 orang selama dua jam, tentu penyampaian visi-misi tidak akan maksimal karena dibatasi. Padahal kita butuh agar semua mengetahui program-program yang direncanakan,” ungkapnya.
Juru bicara tim Bintang-Gunawan, Mas’ud Ridwan mengatakan, timnya lebih condong melakukan kampanye daring dibandingkan tatap muka. Meski kampanye daring masih menjadi sesuatu yang baru sehingga membuat Paslon kaku.
“Bedanya dengan tatap muka itu lebih membuat calon pemilih mantap bicara langsung dengan orang. Tapi karena Covid semua jadi dibatasi, mulai prosedur, waktu dan tempat,” ujarnya
“Memang kalau pun ada tatap muka jumlahnya sangat terbatas, memang ini sedikit banyak agak menghambat sosialisasi,” jelasnya. Namun, Ridwan maklum langkah itu harus diambil untuk mencegah penyebaran virus corona baru.
Sementara itu, tim pemenangaan Ngesti-Basari punya cara berbeda. Mereka mengoptimalkan telekonferensi selama kampanye.
“Untuk tim kampanye, relawan, laskar secara serentak dari 19 kecamatan dilakukan secara kontinyu dengan telekonferensi,” kata Ketua Tim Pemenangan Ngesti Nugraha-Basari (Ngebas), Bondan Marutohening, saat dihubungi.
Menurut Bondan pola tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di antara kader pemenangan.
“Menekan penyebaran Covid-19 adalah salah satu program unggulan Ngebas, jadi penerapan protokol kesehatan harus dimulai dari anggota tim,” terangnya.
Menurutnya, kampanye daring dinilai lebih efektif. Sebab, seluruh anggota tim pemenangan telah melek teknologi.
“Tidak ada masalah dengan daring, kita tetap bergerak. Kalau pertemuan tatap muka juga dilakukan secara terbatas sesuai arahan dari gugus tugas,” paparnya. (dbs/tm)