Wabup Semarang H Ngesti Nugraha saat memimpin rakor percepatan penanganan Covid-19, beberapa waktu lalu. FOTO:DOK/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. KANTOR BUPATI- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dr Ani Raharjo MPPM mengatakan jajarannya sudah siap melaksanakan vaksinasi Covid-19 yang telah didistribusikan pemerintah pusat. Berdasarkan pendataan, Kabupaten Semarang mendapat alokasi vaksin untuk 623.943 orang.

Jumlah itu terdiri dari 4.575 tenaga kesehatan, 36.740 pelayan publik, 207.957 masyarakat rentan, 259.173 masyarakat umum dan pelaku ekonomi serta 115.498 masyarakat lanjut usia.

“Pendataan oleh Pusat. Jumlah kuota yang akan diterima belum tahu dan akan dikirim secara bertahap,” ujarnya di sela-sela acara rakor percepatan penanganan Covid-19 di Gedung Dharma Satya Lantai II Kompleks Kantor Bupati Semarang, akhir pekan.

Menurutnya, saat ini sebanyak 26 Puskesmas dan dua RSUD akan digunakan sebagai tempat vaksinasi. Ditambah satu lagi klinik milik Polres Semarang. Selain itu disiapkan petugas pelaksana vaksinasi sebanyak 54 vaksinator terdiri dari 26 dokter, 16 perawat dan 12 bidan.

Sedangkan di RSUD dr Gondo Suwarno Ungaran dan RSUD dr Gunawan Mangunkusumo Ambarawa disiapkan 20 vaksinator. Satu klinik Polres Semarang menyiapkan dua orang perawat. Seluruh fasilitas kesehatan (faskes) milik Pemkab Semarang akan melakukan vaksinasi 2-3 kali seminggu pukul 08.00 WIB-12.00 WIB.

“Semua fasilitas dan tenaga medis yang terlatih sudah siap,” tegasnya. Baca Juga: 5.471 Orang Terkonfirmasi Covid-19, Dinkes Kabupaten Semarang Tambah Dua Rumah Singgah

Pelaksanaan vaksinasi tahap 1, lanjut Ani, dilaksanakan bulan Januari ini sampai bulan April 2021. Sasaran utama tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik termasuk para tokoh agama, tokoh masyarakat dan perangkat desa. Sedangkan periode ke dua direncanakan April 2021-Maret 2022.

Sementara itu, hadir dalam rakor Wakil Bupati Semarang H Ngesti Nugraha, Pj Sekda Suko Mardiono dan para pimpinan SKPD terkait lainnya.

Wakil Bupati Semarang H Ngesti Nugraha mengimbau Dinkes melakukan edukasi penerapan protokol kesehatan secara masif dan intensif.

“Perlu ditingkatkan edukasi kepada masyarakat mematuhi protokol kesehatan mencegah penularan terutama di klaster keluarga,” tegas Ngesti. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here