UNGARANNEWS.COM. PURBALINGGA– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes berencana meniru kesuksesan program aplikasi uka-Tuku yang digagasa Pemkab Purbalingga untuk memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Brebes.
“Kami merguru ke Kabupaten Purbalingga karena di sini ada aplikasi kerjasama pemerintah dengan penyedia layanan Bukalapak dalam program Tuka-Tuku. langkah-langkah apa yang harus ditempuh sehingga bisa meningkatkan ekonomi para pelaku UMKM,” kata Wakil Bupati Brebes Narjo di kantor Bupati Purbalingga, Selasa (16/3/2021).
Disebutkan, pentingnya langkah untuk membangkitkan sektor UMKM mengingat Pandemi Covid-19 telah memperburuk keberadaan mereka saat ini. Faktor daya beli masyarakat Brebes yang turun hingga 60 persen membuat banyak produk UMKM tidak terjual sehingga tidak ada keuntungan yang diperoleh.
Alhasil, tidak sedikit UMKM yang terpaksa gulung tikar karena kehabisan modal. Upaya dilakukan untuk mendongkrak kebangkitan UMKM dengan membuat terobosan-terobosan baru. Baca Juga: Awali Ngopi Bareng, Bupati Ngesti Nugraha Ajak Hamong Projo Gerakkan UMKM Lokal
“Kemiskinan di Brebes saat ini masih tinggi hingga 17,03 persen dibandingkan Purbalingga yang mencapai 15 persen. Kami ke sini mau mencari ilmu supaya bisa menurunkan kemiskinan di kabupaten kami,” tandasnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat menerima kunjungan mengatakan, upaya membangkitkan sektor UMKM merupakan salah satu solusi untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran.
Dijelaskan, Tuka-Tuku digagas dari banyaknya kegagalan pemasaran digital yang telah dilakukan oleh daerah lain. Purbalingga pun memilih untuk menjalin kerja sama dengan pihak yang lebih berpengalaman, yakni Bukalapak sebagai salah satu pemilik pasar digital.
“Pemda memfasilitasi berbagai hal untuk produk UMKM di Purbalingga yang disediakan di Tuka-Tuku, mulai dari memfasilitasi tampilan produk di etalase digital, menyediakan ruang pamer UMKM, ruang stok/gudang, packing, branding, memberikan fasilitasi customer service yang dijalankan oleh Kampung Marketer, dan mendekatkan jasa pengiriman,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, terdapat persyararatan ketat mutu produk dan ketersediaan produk yang harus dipenuhi oleh para pelaku UMKM yang bergabung dalam program Tuka-Tuku. Hal itu mendorong anggota program tersebut untuk terus meningkatkan kualitas maupun kuantitas produknya.
Tiwi menjelaskan, terhitung sejak penandatanganan kerja sama Bukalapak pada 31 Agustus 2019 sampai 15 Maret 2021, omzet Tuka-Tuku mencapai Rp314.896.600 dengan 1.322 transaksi. Bahkan, pihaknya mendorong seluruh jajaran Pemkab Purbalingga untuk rajin berbelanja di Tuka-Tuku. (hms/abi/tm)