Bupati Semarang Ngesti Nugraha menanyakan kondisi pemudik saat meninjau posko pemantauan di rest Area KM 429 Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (10/5/2021). FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. KANTOR BUPATI- Meski sudah ada larangan mudik dari pemerintah, anemo masyarakat yang nekat mudik cukup tinggi. Hingga hari ini tercatat sebanyak 1.434 orang pemudik masuk Kabupaten Semarang. Keberadaan mereka tersebar di beberapa kecamatan.

Kondisi mengenaskan, sebanyak 7 orang diantara pemudik nekat tersebut, hasil tes swab antigen mereka diketahui positif Covid-19. Ketujuh pemudik saat ini menjalani isolasi di desanya dan sebagian di rumah singgah.

“Seperti kita khawatirkan, meski pemerintah melarang mudik masih ada warga yang nekat melakukan perjalanan mudik. Jumlah mereka yang masuk Kabupaten Semarang sudah mencapai 1.434 orang. Tujuh orang kedapatan positif Covid-19,” ujar Bupati Semarang H Ngesti Nugraha kepada UNGARANNEWS.COM di kantor Bupati Semarang Jalan Diponegoro Ungaran, Selasa (11/5/2021).

Bupati meminta pelaksanaan Jogo Togo agar diintesifkan hingga tingkat Kecamatan, Desa/Kelurahan dan RT/RW. Bupati juga mendukung sepenuhnya penyekatan terhadap pergerakan para pemudik. Hal ini untuk mengantisipasi adanya lonjakan jumlah pemudik yang masuk ke wilayah Kabupaten Semarang.

“Penegakan ketentuan dengan meminta pemudik untuk kembali ke daerah asal jika tidak bisa menunjukkan dokumen syarat bepergian antar daerah menjadi langkah tepat untuk mengendalikan kedatangan pemudik,” tegasnya. Baca Juga: Tanpa Surat Negatif Swab Antigen Pemudik akan Dikirim ke Rumah Singgah

Sampai saat ini, lanjut Bupati, hanya dua dari 19 kecamatan di kabupaten Semarang yang masuk kategori zona merah risiko penularan Covid-19, yakni Kecamatan Suruh dan Kecamatan Pabelan. Sebelumnya Kecamatan Susukan zona merah sudah turun zona orange, namun giliran Kecamatan Pabelan merah.

“Secara umum Kabupaten Semarang merupakan daerah dengan zona oranye risiko penyebaran Covid-19. Karena itu, masyarakat agar tidak lengah dan tetap menegakkan disiplin protokol kesehatan secara ketat,” tegas Bupati.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang dr Ani Raharjo MPPM mengatakan, langkah cepat tanggap dilakukan Dinkes guna menjaring pemudik yang positif Covid-19. Tujuh orang dinyatakan positif dari uji cepat antigen yang dilakukan petugas kesehatan setempat.

“Dari seluruh pemudik masuk Kabupaten Semarang sebanyak 570 orang menjalani tes swab antigen, 7 diantaranya menunjukkan hasil positif. Mereka sekarang menjalani isolasi mandiri oleh Pemdes setempat dan di rumah singgah,” ujar dr Ani.

Ditambahkan dr Ani, lima pemudik itu ditempatkan di rumah singgah Suwakul. Mereka berasal dari Kalimantan, NTB dan Boyolali dengan tujuan Ungaran Timur, Bandungan dan Ungaran Barat. Baca Juga: Tragis! Pemudik Coba Bunuh Diri, Kecewa Ditolak Istri karena Takut Corona

Seorang pemudik dari Bekasi dengan tujuan desa Boto, Bancak ditempatkan di rumah singgah Hotel Garuda Getasan. Sedangkan satu pemudik positif dari Batang Bungo tujuan Brongkol Jambu menjalani isolasi mandiri oleh Pemdes setempat.

Selain itu, Dinkes juga menemukan klaster penularan dari kegiatan keagamaan di Desa Karang Tengah Tuntang. Tiga orang dinyatakan positif Covid-19 dan saat ini sedang dilakukan tracing oleh Dinkes. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here