BLORA. UNGARANNEWS.COM- Nasib mengenaskan dialami seorang perempuan difabel dengan keterbelakangan intelektual dan tuna rungu asal Blora. Korban diduga diperkosa pria dewasa hingga hamil dan telah dua kali melahirkan. Siapa pelaku keji yang tega memperkosanya?
Polres Blora awalnya melakukan penyelidikan terkait kasus dialami perempuan malang tersebut. Upaya mengungkap kasus tersebut setelah pihak kepolisian mendapatkan informasi kejadian menerenyuhkan tersebut.
Informasi menyebutkan selama proses kehamilan hingga persalinan korban selalu didampingi oleh bidan desa setempat. Bidan desa bernama Vera itu menceritakan saat pertama kali mengetahui korban hamil.
Disebutkan Vera, begitu tahu korban hamil langsung diperiksakan ke dokter. Kemudian menelepon Kepala Desa yang justru membuat pemerintahan desa kalang kabut karena baru mengetahui jika korban sedang hamil.
Kehamilan anak pertamanya itu diakhiri dengan melahirkan. Namun malangnya lagi bayi korban meninggal beberapa waktu setelah dilahirkan. Selang beberapa bulan kemudian korban diketahui kembali hamil, kali ini tidak sampai melahirkan karena mengalami keguguran.
Dan, selang beberapa bulan setelah itu korban kembali. Ia kembali melahirkan pada awal pekan lalu melalui operasi caesar. Korban melahirkan bayi perempuan yang sehat.
“Korban sebelumnya pernah hamil dan melahirkan lantaran juga diduga menjadi korban perkosaan. Bayi meninggal. Setelah itu hamil lagi tapi keguguran. Sekarang melahirkan bayi perempuan,” ungkap Vera.
Polres Blora melakukan penyelidikan akhirnya berhasil mengungkap siapa sosok yang tega memperkosa korban hingga hamil dan melahirkan. Polisi telah mendalami kasus ini dengan memeriksa beberapa saksi. Termasuk berkoordinasi dengan ahli untuk melakukan tes DNA.
Hasilnya? Bak petir menyambar di siang hari! Pelaku kejahatan yang memperkosa korban ternyata ayah kandung korban sendiri. Entah setan burik mana yang merasukinya.
Kasat Reskrim Polres Blora AKP Supriyono saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian tersebut. Ayah korban berinsial K telah diamankan di Polres Blora pada Jumat (13/1/2023) lalu.
“Upaya mengungkap siapa pelaku dan bukti-bukti sempat mengalami kendala. Penyelidikan sudah dilakukan secara profesional hingga berhasil mengunkap pelaku sekaligus melakukan penangkapan,” jelasnya.
Ketua RT di kampung korban, mengatakan penangkapan terduga pelaku pada Jumat (13/1/2023) sekitar pukul 16.00 WIB.
“Pelaku tibake bapak e sendiri. Korban sudah sampai 3 kali hamil. Pertama keguguran, kedua melahirkan tapi meninggal karena jantungnya bocor sekitar 10 bulan. Dan, ini yang terakhir,” ujarnya.
Saat penangkapan, lanjut ketua RT, ayah kandung sedang berada di warung kopi. Sementara polisi standby di rumah kepala desa setempat. Upaya dilakukan dengan tenang, terlebih dulu membujuk K agar datang ke rumah Kades dengan alasan mengurus kartu keluarga (KK).
Di sana K sudah ditunggu empat anggota polisi tak berseragam. Alasan diajak berkunjung ke rumah korban untuk melihat kondisi cucu yang sekaligus anaknya, polisi lantas membawa K menggunakan mobil menuju ke Blora Kota.
“Pelaku ternyata dibawa ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan. Baru kemudian istri pelaku disusulkan ke Polres untuk mendampingi pelaku selama diperiksa,” tandasnya. (abi/tm)