JATENGPOS.CO.ID, TUNTANG– Diduga karena kurang berhati-hati saat mengikuti kegiatan massal, seorang pencari ikan dalam kegiatan Kuras Air di kolam Pembangkit ListrikTenaga Air (PLTA) Timo atau Jelok di Desa Tlompakan Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, meninggal dunia karena tenggelam.
Naas dialami saat bersamaan ratusan orang tengah berlomba-lomba mencari ikan di dalam kolam yang airnya sedang dikuras untuk pembersihan air PLTA Jelok secara berkala.
Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto W menyampaikan kejadian pada Senin (5/8/2024) pagi korban ikut terjun ke dalam kolam untuk mencari ikan namun selang beberapa menit mendadak tidak ditemukan.
“Kejadian saat kegiatan kuras kolam PLTA Jelog. Ini merupakan kegiatan rutin 2 hingga 3 tahun sekali yang bertujuan untuk perawatan saluran PLTA. Selama kegiatan selalu dipadati warga untuk mencari ikan saat pintu air dibuka,” ujarnya, Selasa (6/8/2024) pagi.
Pihaknya mengetahui kejadian setelah mendapatkan laporan warga ke Polsek Tuntang jajaran Polres Semarang. Korban ditemukan setelah dilakukan pencarian melibatkan petugas dan warga dalam kondisi sudah meninggal.
Kapolsek Tuntang AKP Suramto didampingi Kanit Reskrim Aipda Dhaniel Panji menambahkan, identitas korban diketahui bernama Patmo (69) warga Desa Rembes Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Saat kejadian korban datang ke kolam PLTU Jelok sendirian.
“Korban datang sendirian ke kolam sekitar pukul 08.00 Wib. Di lokasi korban sempat bertemu anak kandungnya bernama Rohmadi (40) yang sudah duluan datang. Setelah itu keduanya turun ke dalam kolam di kedalaman sekitar 2 hingga 3 Meter,” jelas Suramto.
Namun, di tengah keasyikan berburu ikan di kolam yang mulai surut itu, sekitar 15 menit kemudian Rohmadi curiga karena tidak melihat bapaknya lagi di permukaan. Dicari hingga 30 menit korban tidak juga muncul, ia kemudian meminta tolong warga di sekitar lokasi.
“Setelah mendapat laporan anaknya, korban tidak lama kemudian ditemukan di lokasi kejadian. Korban diduga sudah meninggal saat ditemukan di dasar kolam,” ungkapnya.
Anggota Polsek Tuntang yang berjaga di lokasi turut membantu warga melakukan pencarian korban. Jenazah korban langsung dievakuasi dan dilarikan ke Puskesmas Tuntang untuk dilakukan pemeriksaan medis.
“Hasil pemeriksaan pihak medis, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan. Atas permintaan keluarga korban dengan membubuhkan surat pernyataan, korban diserahkan ke pihak keluarga untuk segera dimakamkan,” pungkasnya.
Atas kejadian ini, lebih lanjut, Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto menyampaikan imbauan kepada masyarakat Kabupaten Semarang yang menggelar kegiatan dengan jumlah massa yang besar, untuk lebih ketat memberikan pengawasan kepada peserta kegiatan.
“Mohon memperketat pengawasan dan keamanan terlebih di tempat kegiatan yang rawan resiko dan membahayakan peserta. Kami imbau tetap berkoordinasi dengan Polsek setempat atau Polres Semarang untuk memberikan pengamanan masyarakat,” pungkas Kapolres. (abi)