Bersih-bersih Rupang Mengawali NGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR- Grengseng perayaan tahun baru Imlek 2570 mulai terasa di vihara Sri Kukusredjo Kalongan, Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Minggu (3/2/2019) pagi.
Ratusan umat yang sebagian besar pengurus vihara yang terkenal dengan sebutan Klenteng Gunung Kalong ini bahu-membahu bekerja bersama membersihkan rupang dan altar di ruang sembahyang vihara yang terletak di ketinggian bukit Kalong ini.
Suhu The Tjoe Thwan mengatakan, sebelum perayaan Imlek umat terlebih dahulu menggelar bersih-bersih rupang. Disebutkan di ruang sembahyang ada sebanyak 1.000 rupang Budha, selain itu ada ratusan rupang Kongco dan Makco (Dewa-Dewi) yang seluruhnya dikeluarkan untuk dibersihkan.
“Sudah menjadi tradisi setiap tahun kita mengadakan bersih-bersih rupang sebelum perayaaan tahun baru Imlek (Cin Sia). Kita membersihkan saat Dewa dan Dewi sedang naik ke langit untuk melaporkan amal umat semua selama setahun ini,” ujarnya kepada UNGARANNEWS, Minggu (3/1/2019) di sela-sela kegiatan.
Disebutkan sesuai tradisi Cina diyakini Dewa-Dewi naik ke langit pada Selasa (29/1/2019) lalu. Kesempatan itu dimanfaatkan untuk bersih-bersih rupang yang telah kosong karena Dewa-Dewi sedang naik ke langit. Setelah dibersihkan, siang harinya rupang dikembalikan ke altar yang telah dibersihkan dalam posisi seperti semula.
“Baru pada malam 1 Imlek atau hari Senin (4/2/2019) malam sekitar pukul 24.00 saat pergantian tahun baru Imlek kita menggelar sembahyang Sin Cia saat Dewa Dewi. Tahun ini kita peringati malam Imlek dengan kesederhanaan. Kita sembahyang bersama umat untuk berdoa bersama sekaligus mendoakan keselamatan dan kesejahteraan bangsa untuk tahun depan,” jelas Suhu Thwan.
Sebelum ritual bersih-bersih rupang, seluruh umat yang ikut tradisi terlebih dahulu menggelar ritual Cik Jay yakni tidak makan makanan yang bernyawa (hewani). Tujuannya untuk membersihkan nafsu duniawi dan mengendalikan diri. Sedangkan bersih-bersih rupang dilakukan dengan air bunga dan sikat serta dilap halus.
Rangkaian peringatan Sin Cia, lanjut Suhu Thwan, pada hari ketujuh atau seminggu setelah tahun baru akan digelar sembahyang King Thi Kong (Sembahyang Tuhan) yakni pada hari Selasa (12/2/2019) malam sebagai wujud bersyukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Sembahyang King Thi Kong kita gelar pada Selasa malam atau Rabu (13/2/2019) dini hari pukul 24.00,” jelasnya lagi.
Rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek ini, lanjut Suhu Thwan, akan diakhiri dengan menggelar tradisi Cap Gomeh pada tanggal ke- 15 Imlek yang jatuh pada tanggal 19 Februari. Menandai berakhirnya perayaan ini juga akan digelar sembahyang Cap Gomeh pada malam hari sebelumnya pukul 24.00. (abi/tm)