Relawan Baguna dan lintas kabupaten Semarang mengemas nasi beserta lauk di dapur umum korban banjir Tuntang, Sabtu (25/4/2020) dini hari. FOTO:RELINKO/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM TUNTANG- Dampak hujan lebat mengguyur wilayah Kabupaten Semarang bagian selatan dan wilayah Salatiga sejak Kamis (23/4/2020) sore hingga Jumat (24/4/2020) dini hari menyebabkan banjir di sejumlah desa di Kecamatan dan Banyubiru.

Dampak parah diantaranya dialami warga Desa Candirejo, Desa Sraten dan Desa Rowosari Kecamatan Tuntang. Akibatnya rumah ratusan warga setempat sempat terendam dan mengalami kerusakan. Warga kesulitan mendapatkan makanan karena kompor dan persediaan makanan banyak yang hanyut terbawa banjir.

Jumat (24/4/2020) malam warga sempat dicekam kekhawatiran tidak bisa menjalankan ibadah sahur karena sudah tidak ada lagi makanan. Terlebih lagi diantara warga ada anak-anak balita yang membutuhkan asupan makanan bergizi.

Kekhawatiran demikian disampaikan salah satu warga setempat, Edi (34), warga belum mendapat kepastian konsumsi makanan untuk mereka makan malam dan sahur. Tidak ada kejelasan bantuan yang datang, sedangkan untuk masak sendiri tidak mungkin.

“Kami sempat khawatir warga terkatung-katung tidak dapat makan untuk sahur. Untungnya tadi malam ada bantuan dari rekan-rekan BAGUNA (Badan Penanggulangan Bencana) dan BMI (Banteng Muda Indonesia), akhirnya dapat makan setelah dibuatkan dapur umur,” ujarnya kepada UNGARANNWS.COM, Sabtu (25/4/2020) pagi.

Disebutkan dapur umum yang dibuat dapat mengcover makanan korban bencana banjir di tiga desa, yakni Candirejo, Sraten, dan Rowosari. Termasuk memberikan asupan makanan khusus buat balita Candirejo.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang Bondan Marutohening, malam itu setelah mendapat laporan warga pihaknya meminta Baguna, BMI, dan para relawan lintas komunitas Kabupaten Semarang untuk membantu warga terdampak banjir di Tuntang.

“Alhamdulillah rekan-rekan bergerak cepat dan sigap. Dapur umur dibuat dalam waktu cepat, termasuk bahan kebutuhan pokok disediakan. Semua dari sumbangan relawan sendiri secara patungan, kami sangat berterima kasih dan bangga atas jiwa sosial rekan-rekan semua,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM, Sabtu (25/4/2020) pagi.

Diungkapkan Bondan, didirikanya dapur umum merupakan wujud respon cepat para relawan atas keluhan warga korban bencana. Kondisi mereka memprihatinkan terancam tidak bisa sahur, karena kesulitan memasak untuk makan dan minum.

“Tadi ada sekitar 500 lebih nasi bungkus dan makanan kita bagikan kepada warga di Desa Candirejo dan sekitarnya. Masing-masing diantar relawan di rumah warga yang membutuhkan. Warga korban bencana jangan segan menyampaikan untuk kami tindaklanjuti,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Semarang ini.

Keterangan dihimpun dari relawan disebutkan, bantuan makanan untuk sahur korban banjir di Kecamatan Tuntang, sebanyak 400 bungkus nasi dibagikan untuk warga Candirejo diantaranya ada 25 balita.

Kemudian dibagikan untuk warga Sraten sebanyak 75 bungkus, dan warga Rowosari sebanyak 60 bungkus. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here