Bupati Semarang H Mundjirin. FOTO:DOK/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR- Penambahan jumlah warga Kabupaten Semarang yang positif virus corona atau Covid-19 pekan ini merupakan yang tertinggi dibandingkan pekan-pekan sebelumnya.

Ironi dengan program Pemerintah RI akan memberlakukan masa kernormalan baru (new normal) di daerah. Warga yang menderita positif corona justru bertambah semakin banyak. Berdasarkan data dari situs Pemkab Semarang corona.semarangkab.go.id, dalam waktu lima hari terakhir jumlah warga positif Covid-19 bertambah sebanyak 31 orang.

Data tersebut UNGARANNEWS.COM himpun sejak Selasa (30/6/2020) hingga Minggu (5/6/2020) pukul 07.00 WIB. Tercatat pasien positif Covid-19 di meningkat sebanyak mencapai 115 orang. Sebelumnya pada Selasa (30/6) lalu jumlah pasien positif sebanyak 84 orang, namun hari ini sudah bertambah menjadi 115 orang.

“Ya benar dalam lima hari positif corona Kabupaten Semarang ada penambahan 31 orang. Bisa dilihat di website corona.semarangkab.go.id. Lonjakan sangat besar sekaligus alarm bagi Pemkab Semarang lebih intensif melakukan sosialisasi, lebih berhati-hati memberikan izin tempat umum buka kembali,” ujar salah satu tokoh masyarakat Ungaran Timur tidak mau disebut identitasnya, Minggu (5/7/2020).

Ditambahkan, kondisi yang membuat merinding selama lima hari terakhir sebanyak 3 orang positif Covid-19 yang dirawat di RSUD meninggal dunia. Kasus corona sudah sangat mengkhawatirkan, data menyebutkan pada Selasa (30/6/2020) pasien meniggal sebanyak 9 orang, hari ini sudah berubah menjadi 12 orang.

“Pasien positif yang dirawat di rumah sakit disebutkan masih ada 11 orang, mudah-mudahan segera diberi kesembuhan. Persebaran pun merata dari 19 kecamatan tinggal kecamatan Bancak dan Pabelan yang bebas corona, sedangkan 17 kecamatan lainnya sudah Zona Merah,” tandasnya.

Bupati Semarang H Mundjirin ketika dikonfirmasi UNGARANNEWS.COM terkait jumlah pasien positif Covid-19 terus bertambah, mengatakan, masyarakat Kabupaten Semarang dinilai masih banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan (protkes), terutama dalam hal penggunaan masker.

“Masyarakat jangan ndablek, jangan kendor. Semua harus menerapkan protokol kesehatan secara serius agar persebaran Covid-19 bisa ditekan,” ujarnya juga kepada wartawan lainnya seusai acara peringatan Hari Keluarga Nasional.

Mundjirin tidak menampik jika tren positif corona terus meningkat, menurutnya, karena warga yang terjangkit ada juga yang terjadi di luar wilayah. Misalnya, ada dua warga Kabupaten Semarang yang menjadi perawat di rumah sakit di Magelang terjangkit corona. Juga sempat ada perawat RSUD dr Kariadi Semarang.

Dia berharap agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan. Salah satu yang menjadi kekecewaanya penerapan protkes saat beraktivitas jual beli di pasar dan kegiatan ibadah di tempat ibadah.

“Saat ditegur, pedagang berkelit bahwa pembeli itu pelanggannya. Jadi masih sulit diberi tahu. Pelanggaran seperti itu menyulitkan,” tandasnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here