Relawan Baguna Kabupaten Semarang menyemprot fogging lingkungan RW 06 Kelurahan Langensari Ungaran Barat yang areanya banyak kebun dan lahan kosong, Minggu (7/3/2021). FOTO:ABI/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. UNGARAN BARAT- Puluhan warga kampong Kalisari RW 06 Kelurahan Langensari, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang terserang penyakit chikungunya. Mereka mengaku mengalami flu, demam berkepanjangan, gatal-gatal dan bintik merah pada beberapa bagian tubuh, nyeri tulang persendian hingga diare.

Yuli (41), salah seorang warga mengaku, awalnya dia mengalami demam tinggi berkepanjangan tanpa sebab, hingga akhirnya berobat ke dokter yang berada di lingkungan setempat.

“Gejala awal seperti mengalami flu, kemudian demam. Akhirnya menjalar seluruh persendian di kaki terasa sakit hingga sulit berjalan,” ujarnya, Minggu (7/3).

Penyakit chikungunya juga dialami oleh tetangga Yuli lainnya yang berada di lingkungan Kalisari RW 06. Bahkan, satu keluarga ada yang terkena penyakit disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus ini lebih dari dua orang.

Ketua RW 06 Kelurahan Langensari, Bambang (48) mengatakan, warga mengalami serangan chikungunya terhitung sejak bulan November 2020 lalu. Awalnya satu dua warga, namun kejadian masif terjadi selama interval bulan Januari hingga Maret 2021 ini. Terhitung dalam kurun waktu itu tercatat 29 orang lebih terserang chikungunya.

“Kita baru mendata warga mulai bulan Januari hingga Februari, ada 29 warga yang terkena chikungnya. Bulan Maret ini kita belum data lagi. Rata-rata berobat di dokter sekitar lingkungan dan Puskesmas,” ungkapnya kepada UNGARANNEWS.COM, Minggu (7/3/2021) sore.

Upaya mengendalikan virus yang juga bisa menyebabkan demam berdarah tersebut diupayakan berkoordinasi dengan kader PKK dan bidan lingkungan. Dilanjutkan pertengahan bulan Februari pihak RW mengajukan permohonan penyemprotan (fogging) ke Puskesmas Ungaran.

Namun proses pelaksanaan penyemprotan dari instansi terkait cukup lama. Hingga pihaknya meminta bantuan kepada tim Badan Penanggulan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan Kabupaten Semarang. Baca Juga: Enam Warga Sebantengan Ungaran Terserang Chikungunya, Baguna Bantu Fogging Lingkungan

“Alhamdulillah permohonan langsung direspon, sudah tiga hari ini Baguna bersama relawan lingkungan Kalisari melakukan penyemprotan ke seluruh lingkungan RW 06. Di sini ada 13 RT dengan jumlah warga sekitar 1.900 jiwa,” jelasnya.

Pengurus Baguna Kabupaten Semarang, Andri (44) mengatakan, relawn Baguna melakukan penyemprotan sejak hari Jumat (5/3/2021) dari RT ke RT di lingkungan Kalisari. Penyemprotan dilakukan cukup lama karena tidak hanya lingkungan rumah yang disemprot, juga area pekarangan dan kebun tidak terawat yang diduga menjadi sarang nyamuk mematikan ini.

“Kita melakukan fogging selama 3 hari sejak hari Jumat. Dan, Minggu (7/3/2021) hari ini putaran terakhir. Seluruh lingkungan RW 06 sudah kita lakukan fogging,” ujar Andri yang juga menjabat Sekretaris RW 06 Langensari ini.

Disebutkan Andri, sejak awal kejadian (chikungunya, red) seluruh warga sudah melakukan kegiatan 3M yakni Menguras, Menutup, dan Mengubur penyebab genangan air tempat berkembang-biak nyamuk, namun jumlah warga yang terserang bertambah banyak.

“Jumlah warga yang terkena chikungunya terus bertambah. Dugaan kita banyak nyamuk bersarang di kebun dan pekarangan yang ditumbuhi semak-semak,” jelasnya.

Upaya menghentikan berkembang-biak nyamuk, lanjut Andri, relawan Baguna melakukan fogging ke seluruh lingkungan termasuk kebun dan lahan kosong yang banyak ditumbuhi semak-semak.

Ia berharap pemilik lahan kosong lebih perhatian menjaga kebersihan lingkungan terutama terhadap genangan air dan kebun tak terawat yang rawan jadi sarang nyamuk.

“Wilayah RW 06 terdapat banyak kebun kosong juga berada di lereng gunung Ungaran, Perlu diwaspadai perkembangbiakan nyamuk di semak-semak belukar,” tandasnya didampingi Ketua Ranting PDI Perjuangan setempat, Jhonson. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here