Proses pembersihan material longsoran yang menutup akses jalan ke puncak Telomoyo dilakukan warga bersama relawan dan tim BPBD di tengah kabut tebal, Senin (24/5/2021). FOTO:DOK RELINKO/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. BANYUBIRU- Bencana tanah longsor terjadi di jalur wisata puncak Gunung Telomoyo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, pada Minggu (23/5/2021) sekitar pukul 18.00 sempat menutup akses jalan turun ke Desa Sepakung, Banyubiru dan Dalangan, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.

Akibatnya, sebanyak 43 wisatawan yang sedang menikmati keindahan senja di pucak Telomoyo sempat terisolasi. Mereka yang datang menggendarai sepeda motor sempat tertahan menunggu proses pembersihan material longsoran.

Perangkat Desa Sepakung Nurwadi mengatakan, proses evakuasi wisatawan yang terjebak di puncak Telomoyo berjalan hingga sekitar pukul 19.00. Material berisi tanah dan pohon dibersihkan sebagian untuk membuka akses bisa dilewati motor.

“Wisatawan ada juga balita yang ikut serta. Warga bersama petugas BPBD, TNI dan relawan bekerja keras membuka akses jalan untuk wisatawan agar segera bisa pulang,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM, Senin (24/5/2021) sore.

Pembersihan longsoran dilanjutkan esok tadi paginya, Senin (24/5/2021), melibatkan puluhan warga bersama petugas BPBD Kabupaten Semarang dan BPBD Kabupaten Magelang juga relawan lintas komunitas. Baca Juga: Pendaki Sumbing Tewas Tertimpa Longsor, Jalur Pendakian Merbabu Masih Ditutup

“Seluruh material selesai dibersihkan tadi siang sekitar pukul 12.30. Proses pembersihan melibatkan alat berat swadaya dari warga sekitar,” ungkapnya.

Menurut Nurwadi wisatawan berdatangan ke puncak Telomoyo tertarik menikmati keindahan alam saat matahari terbenam (sunset) dan saat matahari terbit (sunrise). Adanya kejadian tersebut obyek wisata puncak Telomoyo sempat ditutup sejak kemarin malam.

“Rencana besok (25/5/2021) wisata puncak Telomoyo dibuka kembali. Tentu dengan pertimbangan jika akses jalan aman, karena masih ada beberapa titik yang rawan longsor. Pengelola akan pantau situasi dan kondisinya sebelum mengizinkan wisatawan naik ke puncak,” jelasnya.

Disebutkan, akses keluar masuk menuju puncak ada dua gerbang tiketing yakni di Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, dan Dalangan Kecamatan Ngablak. Sebelum buka kembali pihak pengelola di kedua gerbang akan berkoordinasi memastikan keamanan wisatawan.

“Mudah-mudahan besok tidak terjadi hujan deras sehingga wisata kembali dibuka. Penyebab longsor karena di puncak Telomoyo selama 4 hari berturut-turut terjadi hujan deras,” tandasnya. Baca Juga: Awal Tahun ini Terjadi 17 Bencana, BPBD Pasang Empat EWS di Lokasi Rawan Longsor

Sedangkan upaya mengatasi titik rawan longsor, lanjut Nurwadi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim BPBD Kabupaten Semarang untuk melaksanakan penanaman rumput akar wangi atau vetiver di sepanjang tebing jalan rawan longsor.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan, longsor terjadi Minggu (23/5/2021) sekitar pukul 18.00 WIB.

“Lokasi tepatnya di satu kilometer sebelum puncak tower,” jelas Heru kepada UNGARANNEWS.COM, Senin (24/5/2021).

Menurutnya, saat kejadian di wilayah gunung Telomoyo terjadi hujan lebat. Lokasi longsor berupa tebing bukit seoanjang 10 meter dengan ketinggian 3 meter hingga menutup akses jalan.

Mengetahui kejadian tersebut, personel BPBD, relawan dan warga langsung melakukan pembersihan dan upaya penyelamatan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Heru mengimbau kepada pengunjung untuk senantiasa berhati-hati saat berwisata di alam. Sebab, saat ini cuaca sedang tak menentu.

“Wisatawan agar berhati-hati karena kondisi cuaca tidak menentu. Pengelola juga harus tanggap dan waspada, keselamatan wisatawan harus diutamakan,” ujarnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here