BANTUAN SOSIAL: Penyaluran program BLT di balai Desa Tlogo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang dibantu KKN UIN Walisongo. FOTO:HABIB/UNGARANNEWS

TUNTANG. UNGARANNEWS.COM- Bantuan Langsung Tunai (BLT) merupakan sebuah program yang dilakukan pemerintah berupa pemberian kompensasi kepada masyarakat miskin. Namun, BLT juga memiliki tiga tingkatan yaitu tingkat hamper miskin, miskin dan sangat miskin.

BLT dilaksanakan pertama kali di negara Brazil dan diadopsi pemerintah pada tahun 2005 lalu berlanjut pada tahun 2009 dan berganti nama sebagai Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) pada tahun 2013.

Program BLT awalnya ditujukan sebagai respon kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan tujuan utama membantu masyarakat miskin untuk tetap memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kepala Seksi Desa Tlogo Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Sukeri menurutkan ada tahapan pendataan penerima BLT melalui survey realita kondisi kehidupan di masyarakat, berdasarkan katagori termiskin di warga masing-masing dari tingkat RT sampai tingkat desa.

“Kehadiran mahasiswa KKN pada penerimaan BLT di desa Tlogo membantu perangkat desa dan warga dalam mengkoordinir dan mendata para penerima,” ujarnya.

Kegiatan tersebut berlangsung pada tanggal 30 Oktober 2023 di Balai Desa Tlogo. Selain mendata dan mengkoordinir, mahasiswa KKN UIN Walisongo juga mendapatkan informasi bagaimana pelaksanaan BLT di tingkat desa berlangsung.

“Dengan adanya program BLT ini, saya sebagai mahasiswa merasa beruntung karena dapat memperoleh informasi dan terjun secara langsung untuk ikut andil program BLT yang tentunya sangat membantu masyarakat sekitar khususnya Desa Tlogo yang sebanyak 38 orang,” ujar Rion Wahyono selaku Koordinator Desa KKN UIN Walisongo Semarang.

Kehadiran program BLT sangat membantu mayarakat terutama saat pandemic covid melanda. Kebijakan BLT pada saat COVID-19 ialah menyasar pada masyarakat miskin yang kehilangan pekerjaannya dan anggota keluarga yang memiliki penyakit kronis akibat pandemi COVID-19. BACA JUGA: Wujudkan Visi Kemendikbud Cerdaskan Kehidupan bangsa, KKN UIN Walisongo Lakukan Pemerataan Bimbel dan TPQ di Desa Tlogo Tuntang

Diketahui, sebanyak 27.062 desa sudah mulai mendata warganya pada 8 Mei 2020 yang akan menerima BLT. Sebanyak 24.309 desa telah mengalokasikan anggaran desa ke BLT, dan 10.000 desa mencairkan dana desa ke BLT.

Jenis BLT ialah uang tunai sebesar Rp.600.000 per bulan untuk setiap keluarga. Selain itu, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa program bantuan sosial lainnya akan berlanjut hingga tahun 2021, dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp.419,31 triliun untuk RAPBN 2021 (Ageng Muhammad 2021 dalam Kompasiana).

Mekanisme pemberian BLT dibagi menjadi 2 tahap yakni sekitar Rp. 1,2 juta per subsidi dengan tunjangan sebesar Rp. 600.000 perbulan selama 4 bulan.

Harapannya dengan adanya BLT dapat menunjang dan membantu kehidupan masyarakat kurang mampu khususnya di wilayah jauh dari jangkauan pusat namun tetap di perhatikan.

Program BLT mungkin bukan sepenuhnya solusi yang paling sempurna, tentu ada pro dan kontra yang tejadi. Namun, ketika perangkat desa dan masyarakat saling transparan dan terintegrasi maka penyaluran bantuan akan tetap sasaran sesuai tujuan yang diinginkan. (bib/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here