PENUH MAKNA: Tetua warga Samin Sikep Engkrek Karangpace, Desa Koloduwur saat meggelar ritual tutup suran. FOTO:HMS

UNGARANNEWS.COM. BLORA-  Telasan Suran atau tutup suran digelar  warga Samin Sikep Engkrek Karangpace, Desa Koloduwur, Kabupaten Blora, dengan menyelenggarakan acara dengan menggelar doa dan hajatan nasi tumpeng pendopo setempat, belum lama ini.  Kegiatan sebagai bentuk rasa syukur di penghujung bulan Suro (Tahun Jawa) setelah mereka melakukan tirakat dengan laku deder dan ngrowot selama beberapa hari.

Dalam acara itu digelar doa bersama warga masyarakat yang dipimpin oleh tokoh samin setempat Lasiyo dan tokoh agama dari desa Klopoduwur.

“Sedulur-sedulur ini punya niat, membuatkan sesaji kepada sedulur yang lahir pada tunggal hari,” ucap Lasiyo saat memulai memimpin doa dalam bahasa Jawa.

Dalam doa dikatakan, yang pertama untuk sedulur yang berada di arah utara (lor) lahir tunggal hari yang disebut kakang kawah, menghormati hari Selasa Kliwon bulan Suro memohon keselamatan minta seger waras, sehat tidak ada halangan apa-apa. Sedulur kakang kawah itu kesukaannya jenang krowot.

Selanjutnya, kata Lasio, sedulur yang lahir tunggal hari yang disebut adi ari-ari yang kesukaannya welat, kunir, kreweng, opeh dan bubur arang-arang kambang.

“Kepada semua bapak dan ibu serta saudara sekalian kami harapkan ngukuhi sedulur yang lahir tunggal hari sekiblat sekawan (empat arah penjuru),” lanjutnya.

Kemudian, kata Lasio, sedulur yang berada di arah timur kesukaanya bubur putih. Sedangkan sedulur yang berada di arah utara kesukaannya bubur abang.

Sedulur yang berada dari arah barat, lanjut Lasio, dibuatkan sesaji bubur abang putih. Dan sedulur yang berada dari arah selatan kesukaannya bubur ketan hitam.

“Sedulur yang berada di atas, kesukaannya (kekareman) nasi bucu, panggang ayam, nasi uduk, pisang setangkep, jambe suruh dan rujak degan (kelapa muda). Semuanya meminta keselamatan, dimudahkan rejeki, dijauhkan dari godaan tinggal yang baik (becik),” ujarnya.

Dalam doa berbahasa Jawa Lasioyo juga memohon kepada Tuhan agar sedulur yang tertimpa musibah tsunami diberi ketabahan dan keselamatan.

“Mari bersama-sama mendoakan anak cucu Adam di Palu dan sekitarnya yang tertimpa musibah tsunami semoga diberi ketabahan, keselamatan dan kesehatan,” ujarnya.

Setelah Lasiyo memimpin doa berbahasa Jawa, dilanjutkan doa yang dipimpin oleh salah seorang tokoh agama Islam setempat. Selanjutnya ratusan warga yang hadir menikmati nasi tumpeng yang disajikan dalam hajatan.

Yang menarik, selain daun jati untuk bungkus makanan, ada sekitar 24 tumpeng dan daging ayam panggang serta aneka makanan tradisional kemudian dimakan bersama.

Sebelumnya, Camat Banjarejo, Margono dalam sambutannya antara lain mengatakan agar warga setempat bersatu mendukung kegiatan yang berlangsung di wilayah desa Klopoduwur.

“Kami juga minta Mbah Lasiyo dan sedulur Samin Sikep bisa bersinergi dengan pemerintah kecamatan Banjarejo agar organisasi bisa berjalan dengan lebih baik, guyub rukun,” kata Margono Camat Banjarejo.

“Kegiatan Selasa Kliwon bulan Suro Sedulur Samin Sikep Karangpace diharapkan pada tahun mendatang bisa lebih semarak dan menarik perhatian warga masyarakat baik dai dalam dan luar kabupaten Blora,” ujar Kepala Desa Klopoduwur Diana Utami, menambahkan.

Dalam acara itu, Bupati Blora Djoko Nugroho menyempatkan hadir dan ikut berdoa serta menikmati nasi tumpeng berbaur bersama warga di pendopo setempat.

Acara dilanjutkan dengan pertunjukan seni wayang kulit yang disuguhkan Ki Dalang Setyoko Pringgo Tri Widagdo dengan mengambil lakon Kresna Gugah. Tokoh wayang Kresna diserahkan oleh Bupati Blora Djoko Nugroho sebagai tanda dimulainya pertujukan.

“Semoga dengan lakon Kresna Gugah ini yang menjadi Kresna bisa tergugah, menjadi lebih giat dan semangat bekerja untuk Blora,” kata Bupati.  (HMS/01)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here