Habib Luthfi bin Yahya dalam tabligh akbar dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pendopo Gede Boyolali, Senin (19/11/2018) malam. FOTO:HMS/UNGARANNEWS.COM

UNGARANNEWS.COM. BOYOLALI – Ulamah kharismatik yang juga Ketua MUI Jawa Tengah asal Pekalongan, Habib Luthfi bin Yahya mengingatkan ancaman perpecahan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang berdaulat. Diantaranya, perbedaan cara pandang karena perbedaan pilihan, selalu menjadi alasan klasik untuk menghancurkan bangsa.

Pernyataan demikian disampaikan dalam tabligh akbar dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pendopo Gede Boyolali, Senin (19/11) malam. Dalam acara yang sekaligus juga dirangkai dengan tasyakuran Hari Pahlawan ini.

Dalam acara tersebut dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Boyolali termasuk Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, M. Said Hidayat.

Seperti diketahui bangsa Indonesia memiliki Pancasila sebagai falsafah hidup bernegara. Pancasila yang dirumuskan seluruh tokoh bangsa baik muslim atau pun non muslim, memberikan banyak pelajaran pentingnya menghormati keberagaman dalam satu bingkai negara NKRI.

“Dan ingat peran aulia (wali) dan pahlawan itu besar sekali, meskpun jasadnya telah meninggal namun peran mereka tetap terjaga,” kata Habib Luthfi.

Habib Luthfi mengimbau masyarakat Indonesia agar tetap rukun menjaga silaturahmi, sehingga kerukunan masyarakat tetap terjaga.

“Apakah kami akan memberikan kesempatan kepada oknum manusia yang zalim untuk pecah belah Indonesia ini, kita tidak rido,” imbuh Habib Luthfi.

Selain itu Habib mengingatkan jasa para pahlawan yang telah gugur dan mengorbankan jiwa raganya tak akan rela jika Indonesia yang dibangun dengan tetesan darah ini terpecah belah. (HMS/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here